Skip to main content

Amplop Karawang HUT 1997

City of Singaperbangsa




Terdapat tiga pendapat mengenai asal muasal nama Karawang. Pendapat-pendapat itu masing-masing menyebutkan asal kata yang berbeda-beda: Krawang, Kerawang, dan Karawaan.[1] Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan Situs Batujaya dan Situs Cibuaya menunjukkan pemukiman pada awal masa modern yang mungkin mendahului masa Kerajaan Taruma.
Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Semenjak takluk dari Kesultanan Banten, Karawang berada di bawah kendali Banten. Agama Islam mulai dipeluk masyarakat setempat setelah seorang patron bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari Makkah, yang terkenal dengan sebutan "Syekh Quro", memberikan ajaran; yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid Wali Sanga. Makam Syeikh Quro terletak di Pulobata, Kecamatan Lemahabang, Karawang.
Sebagai suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang direbut oleh Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.
Selanjutnya, Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Panembahan Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini menjadi hari jadi Kabupaten Karawang. Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R. Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singanagara dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A Panatayuda IV) 1752-1786.[2] Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari Mataram kepada VOC (Kompeni).
Pada masa menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan banyak catatan sejarah. Rengasdengklok merupakan tempat disembunyikannya Soekarno dan Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.
Kota Karawang juga menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi daerah kekuasaan Republik.
Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang telah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia.[rujukan?] Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Kota Lumbung Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.

Popular posts from this blog

ISTANA PRESIDEN - INDONESIAN PRESIDENT PALACE - POSTCARD

ISTANA PRESIDEN (INDONESIAN PRESIDENT PALACE) POSTCARD     ISTANA BOGOR Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942 , Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace , kediaman Duke Malborough , dekat kota Oxfo...

Meterai Tempel 15 Sen - Revenue Stamp

Meterai = Pajak. Meterai bukan buat kirim surat tapi sebagai bukti syahnya sebuah dokumen bila dipakai sebagai bukti hukum. Boleh saja kuitansi tanpa meterai tapi yang mengeluarkan atau yang menyerahkan uang tentu tidak mau jika penerima uang tidak membubuhi meterai karena bukti syah nya serah terima uang ya dengan meterai itu. Lalu bagaimana jika sebuah dokumen pada saat terjadinya proses aktivitas belum di bubuhi meterai lalu di kemudian hari dipakai sebagai bukti perkara. Yang demikian bisa di bubuhi meterai dikemudian hari atau pada saat dibutuhkan, tentu saja pemeteraian itu akan syah jika di legalisir oleh pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah. Apa di negara lain ada meterai, ya ada cuma beda nama. (Revenue Stamp) Description Revenue stamps are stamps used to collect taxes and fees. They are issued by Governments, national and local, and by official bodies of various kinds. They take many forms and may be gummed and ungummed, peforated or imperforate, printed or embossed, and of...

Perangko Set Cerita Rakyat - Indonesian Folktales Stamp Series

Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatera Barat , Indonesia . Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang , konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang. Cerita rakyat yang mirip juga dapat ditemukan di negara-negara lain di Asia Tenggara. Di Malaysia cerita serupa berkisah tentang Si Tenggang [1] , sedangkan di Brunei Nakhoda Manis [2] . Cerita Si Tenggang pernah diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta pada 1975 sebagai judul Nakoda Tenggang : sebuah legenda dari Malaysia / oleh A. Damhoeri. [3] Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Tatar Sunda . Legenda tersebut berkisah tentang penciptaan danau Bandung , Gunung Tangkuban Parahu , Gunung Burangrang dan Gunung Bukit Tunggul . Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, ...