Skip to main content

Sampul Peringatan - Visit Orient Year 1961


Sampul Peringatan - Visit Orient Year 1961





Popular posts from this blog

ISTANA PRESIDEN - INDONESIAN PRESIDENT PALACE - POSTCARD

ISTANA PRESIDEN (INDONESIAN PRESIDENT PALACE) POSTCARD     ISTANA BOGOR Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942 , Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace , kediaman Duke Malborough , dekat kota Oxfo
Hari Dirgantara dan BAHARI IPTN POSCARD History Pioneering Though aircraft production in Indonesia existed before Independence in 1945, the National Aviation Industry was pioneered in 1946 at Yogyakarta by the formation of Planning and Construction Bureau ( Indonesian : Biro Rencana dan Konstruksi ) within The Indonesian Air Force . Wiweko Soepono , Nurtanio Pringgoadisurjo , and J. Sumarsono , opened a simple workshop at Magetan , near Madiun . With basic materials, gliders were designed and built -- Zogling , NWG-1 (Nurtanio Wiweko Glider) among others. In 1948, a motorized aircraft, WEL-X was built by Wiweko Soepono utilizing a Harley Davidson engine. The small craft was registered as RI-X. This era marked the rise of several aeromodeling club. The war for independence, however, halted all progress until 1953. In that year, The Experimental Section ( Seksi Percobaan ) was organized. Consisting of only 15 personnel, led by Nurtanio Pringgoadisurjo ,