Skip to main content

Posts

Showing posts from December 6, 2012

ISTANA PRESIDEN - INDONESIAN PRESIDENT PALACE - POSTCARD

ISTANA PRESIDEN (INDONESIAN PRESIDENT PALACE) POSTCARD     ISTANA BOGOR Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942 , Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace , kediaman Duke Malborough , dekat kota Oxfo
Hari Dirgantara dan BAHARI IPTN POSCARD History Pioneering Though aircraft production in Indonesia existed before Independence in 1945, the National Aviation Industry was pioneered in 1946 at Yogyakarta by the formation of Planning and Construction Bureau ( Indonesian : Biro Rencana dan Konstruksi ) within The Indonesian Air Force . Wiweko Soepono , Nurtanio Pringgoadisurjo , and J. Sumarsono , opened a simple workshop at Magetan , near Madiun . With basic materials, gliders were designed and built -- Zogling , NWG-1 (Nurtanio Wiweko Glider) among others. In 1948, a motorized aircraft, WEL-X was built by Wiweko Soepono utilizing a Harley Davidson engine. The small craft was registered as RI-X. This era marked the rise of several aeromodeling club. The war for independence, however, halted all progress until 1953. In that year, The Experimental Section ( Seksi Percobaan ) was organized. Consisting of only 15 personnel, led by Nurtanio Pringgoadisurjo ,
Perangko Cetak Khusus  PERURI (Percetakan Uang Republik Indonesia)       PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) didirikan pada tahun 15 September 1971, merupakan gabungan dari dua Perusahaan PN. Pertjetakan Kebajoran dan PN. Artha Yasa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006. Tugas Utama PERUM PERURI adalah menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah Republik Indonesia (baik uang kertas maupun uang logam) untuk Bank Indonesia serta mencetak produk kertas berharga non uang sesuai pesanan perusahaan pemesan. Sumber: http://www.peruri.co.id/index.php/tentang-kami/sejarah-perusahaan
Sampul Hari Pertama  "100 Tahun Bank Rakyat Indonesia" Sejarah BRI Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada ta